Thursday, 1 January 2015

Banyak budaya dalam dunia ini yang sangat relatif, misalnya cara makan, cara berpakaian, termasuk cara bergaul.

Banyak budaya dalam dunia ini yang sangat relatif, misalnya cara makan, cara berpakaian, termasuk cara bergaul.
Budaya Eropa menganggap makan jangan sampai mulutnya berbunyi, tapi di Jepang justru kalau makan terutama makanan berkuah harus berbunyi karena itu menunjukkan keenakan makanan dan penghargaan untuk yang masak. Di Arab, baju harus tertutup dari kepala sampai ke bawah karena cuaca dimana siang yang sangat panas dan malam yang dingin, sedangkan di suku-suku tropis yang cuacanya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin tapi lembab, memakai pakaian sekedarnya saja, kalau perlu cuma celana dalam. Di banyak tempat, hidup itu harus bersama, semua hal dilakukan bersama seperti di Bali dengan sistem banjar dan keagamaannya, namun di banyak tempat lain seperti di Amerika peran individu dianggap penting, peran bersama banyak dipegang negara.
Melihat hal itu, sebenarnya tidak berguna untuk memaksakan budaya kepada orang lain. Orang Eropa tidak perlu memaksakan budaya memakai garpu dan sendok dan table manner rumit kepada orang Asia yang masih banyak suka memakai tangan, orang Arab tidak perlu mengkuliahi orang tropis lembab untuk berhijab atau bahkan berniqab. Orang Barat tidak perlu memaksa orang Jepang berjabatan tangan, sebagaimana Jepang juga tidak perlu memaksa orang non Jepang untuk membungkukkan badan. Satu-satunya budaya yang perlu disebarkan adalah budaya kebaikan dan kerja sama. Baik itu lewat negara, organisasi masyarakat, ataupun individu. Karena kebaikan dan kerjasama itu universal, dan secara saintifik tanpa altruisme sosial semacam itu maka tidak akan ada kemajuan berarti di dunia ini.
Suka · ·

No comments:

Post a Comment